| ||||
Arah kiblat bergeser 30 sentimeter |
Warta - Warta Fokus |
AGUS ZULHAMIDIWASPADA ONLINE MEDAN – Majelis Ulama Indonesia, sore ini, melakukan klarifikasi atas pemberitaan mengenai bergesernya arah kiblat di Indonesia. Wakil ketua Komisi Fatwa MUI, Ali Mustafa Yakup, mengatakan, bahwa arah kiblat Indonesia telah bergeser sebesar 30 sentimeter dari arah aslinya. Perhitungan pergeseran ini sendiri didasarkan pada perhitungan yang dilakukan dengan metode ukur satelit. “Pergeseran ini terjadi akibat gempa yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Selain itu, pergeran lempeng bumi, secara perlahan juga mempengaruhi arah kiblat,” ujar Mustafa, seperti yang dilansir Metro TV. Seperti yang diberitakan sebelumnya, MUI sebelumnya meminta agar para pengurus mesjid di seluruh Indonesia dapat menyesuaikan kembali arah kiblat yang ada di setiap mesjid. MUI meminta hal ini perlu dilakukan karena akibat pergeseran lempengan bumi, arah kiblat dari Indonesia ke Mekkah bergeser sekitar 30 centimeter lebih ke kanan. Karena itu, arah kiblat masjid perlu disesuaikan. “Jadi, harus disesuaikan dengan penemuan terbaru. Kalau melenceng 1-2 atau 5 cm tidak begitu masalah. Ini kan bergeser cukup besar sekitar 30 sentimeter lebih,” ujar ketua MUI, Amidhan. Ali Mustapa sendiri kemudian melanjutkan, untuk mengatasi hal tersebut, MUI membuat fatwa yang menyatakan arah kiblat mengarah ke ka'bah di Tanah Suci Arab Saudi. Bagi umat Islam di Indonesia, arah kiblat itu menghadap ke barat. Ini karena letak geografis Indonesia di bagian timur ka’bah. “MUI merekomendasikan pengelola masjid hanya mengubah arah kiblat tanpa membongkar bangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah arah kiblat menuju arah barat, sesuai dengan arah geografis Indonesia terhadap ka’bah di Makkah,” tambahnya. Editor: AMIR SYARIF SIREGAR(dat01/metrotv/wol-mdn) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar